Product News
Loading...

Recent Post

Minggu, 01 Maret 2015
Festival TEPEPA SMKN 26 Pembangunan Jakarta

Festival TEPEPA SMKN 26 Pembangunan Jakarta





Perkembangan olahraga panjat dinding di Indonesia telah mengalami perubahan dramatis dari sekedar hobi kegiatan alam terbuka menjadi profesi olahraga yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Hal ini didukung oleh adanya lembaga FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) dibawah naungan Kemenpora, sebagai wadah profesi bagi pecinta olahraga ini. Ini menjadi suatu bukti nyata bahwa olahraga panjat tebing dan dinding ini memang tengah dikembangkan secara sistematis di Indonesia.

Para pendidik melihat perkembangan aktifitas ini dan melihat banyaknya manfaat dari olahraga panjat dinding, sebagai salah satu contoh untuk pengembangan kekuatan dan kelenturan tubuh. Sejumlah institusi pendidikan telah melakukan penelitian berkaitan dengan hal ini dan akhirnya melakukan pembangunan fasilitas dinding panjat di institusinya.

TEPEPA (Teknik Pembangunan Pecinta Alam) adalah salah satu organisasi di SMKN 26 Jakarta yang bergerak dalam bidang kepecinta alaman yang berdiri sejak tahun 1986. Sejak berdirinya TEPEPA hingga saat ini sudah melakukan banyak kegiatan seperti melakukan pendakian, pemanjatan tebing, pembacaan peta dan kompas serta ikut berparitispasi aktif dalam berbagai lomba, penanaman, dan peduli lingkungan.

Atas dasar pemikiran tersebut mereka para siswa/i yang terhimpun dalam Teknik Pembangunan Pecinta Alam ( TEPEPA ) sebagai salah satu organisasi ekstra kurikuler pecinta alam di bawah naungan SMKN 26 Jakarta bermaksud turut serta untuk memperkenalkan dan mempopulerkan olahraga panjat dinding ini di lingkungan pelajar khususnya tingkat SLTP dan SLTA sederajat. Harapan mereka agar kegiatan ini dapat menjadi sarana sosialisasi dan meningkatkan kerjasama di kalangan pelajar selaku generasi muda kearah yang bersifat positif.

Maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai sarana penyaluran minat dan bakat dalam bentuk kegiatan positif , mendorong semangat sportifitas, serta menumbuhkan jiwa kreatif di kalangan pelajar.





SEKRETARIAT TEKNIK PEMBANGUNAN PECINTA ALAM
Jalan Balai Pustaka Baru 1, Rawamangun Jakarta Timur
Telp. (021)4720310 Fax. 47866889
Sabtu, 28 Februari 2015
Perjalanan Nanjak Ke Gunung Slamet Via Jalur Guci Dan Akses Angkutan Umum

Perjalanan Nanjak Ke Gunung Slamet Via Jalur Guci Dan Akses Angkutan Umum


Bagi yang suka atau hobi naik gunung pasti udah lazimnya kita mencari tahu atau bahkan sudah hafal beberapa akses ke jalur pendakian yang terpelosok sekalipun, dari mulai perjalanan darat (bis, kereta & angkutan umum) perjalanan udara dan laut.
Di tulisan ini saya ingin meng share jalur akses perjalanan dari jakarta ke gunung slamet via jalur pendakian guci.


Pertama-tama darimanapun tempat nya di jakarta kita harus menuju ke terminal tedekat, entah pulogadung, kp. Rambutan tanjung priok dan terminal bayangan di beberapa tempat di jakarta.


Jika sudah di terminal kita lanjutkan mencari bis AKAP (antar kota antar provinsi) yang menuju ke Tegal. Saran saya cari yang langsung ke jurusan slawi atau puwokerto via jalur pantura (jangan via jalur selatan/Bandung)


Ada beberapa PO bis yang menuju/jurusan ke Tegal antara lain. Dewi Sri, Lorena, Dedy Jaya, Sinar Jaya Dll. Tapi rekomendasi saya adalah Sinar Jaya karna ketertiban supir+keneknya dan relatif terjangkau bro.  Untuk harga tiket bis rata-rata Rp. 45000 (Ekonomi)  & Rp. 50.000 (Bisnis/AC) prediksi di hari biasa yah bro bukan libur lebaran atau musim liburan.


Untuk kereta juga ada beberapa kereta yang menuju ke Tegal dengan harga tiket bervariasi antara lain Cirebon Ekspress, Tegal Arum dll harga tiketnya antara Rp. 50.000 untuk ekonomi ac hingga Rp. 300.000 untuk eksekutif. Untuk info lengkap menggunakan kereta ke Tegal baca info nya disini.


Kedua, setelah mendapatkan bis yang nyaman, kita akan menepuh perjalanan sekitar 6-7 jam dari Jakarta menuju kota Tegal. Ada beberapa pilihan untuk kita turun di kota Tegal.


1.     Turun di terminal kota Tegal dan melanjutkan ke pertigaan Tuel menggunakan bis ¾ atau biasa disebut bis tuyul di daerah sekitar. Bis ini menuju Tegal-Bumiayu (sekitar Rp. 10.000/org) tapi kita harus turun di pertigaan Tuel dan melanjutkan ke Pos pendakian Guci menggunakan mobil sayur/losbak/mobil bak (sekitar Rp. 8000/org)


2.     Turun di terminal Slawi dan melanjutkan dengan bis ¾ sama seperti turun di terminal Tegal. (Rp. 8000/org) dan melanjutkan mobil sayur/los bak


3.     Turun di pertigaan bojong, dan lagi lagi sama melanjutkan menggunakan bis ¾ (Rp. 5000) dan menggunakan mobil losbak atau bak terbuka. Sebenarnya mobil bak terbuka ini memang sudah menjadi angkutan umum di daerah sekitar bro jadi kita gak perlu bingung mencarinya karna pasti para supir yang akan mencari/ manawari kita hehe.



Setelah kita sampai pada Taman Wisata Guci, kita menuju ke pos Pendakian, untuk pos nya sendiri terakhir saya ke sana itu belum ada bangunan layaknya pos penjaga bro... tapi untuk sekarang saya sendiri belum tahu apakah sudah ada atau belum. Mungkin untuk memudahkan kita itu yang saya ingat adalah jalan ke kiri sebelum masuk ke terminal angkutan Guci.



Jalur pendakian di Guci sendiri diawali dengan jalan yang lebar dan cukup untuk dilewati mobil, karna memang disitu adalah perkebunan karet dan pohon cemara (seingat saya) jadi banyak mobil hilir mudik untuk mengankut hasil panen. Kita harus waswas melihat plang atau petunjuk arah jalur pendakian yang di tempel di pohon



Tidak jauk dari jalur yang lebar kita akan melewati jalur yang semakin sempit dan menuju pos 1, hingga melewati 4 pos pendakian. Dan pos terakhir adalah batas vegetasi, di batas vegetasi ini lah ada sumber air. Tetapi jangan harap ada sumber air yang mengalir karna terakhir saya ke sana hanya ada sumber air dari kubangan yang dibuat sengaja untuk menampung air hujan dan embun, di pos vegetasi ini juga tempat yang menurut saya relatif nyaman untuk mendirikan tenda. Hingga keesokan harinya atau pagi hari kita bisa menikmati sunrais di puncak Slamet.



Untuk menuju ke puncak Gunung Slamet sendiri jalurnya bebatu krikil dan relatif terjal. Tapi tidak seterjal jalur di Gunung Semeru, dan puncak yang akan kita injak adalah puncak yang ke 2, karna disebrang kita ada puncak yang tertinggi lagi dan juga ada yang terendah.



Kawah di gunung slamet sendiri sangat lebar, dan berbahaya jika kita tidak hati-hati di atas. Setelah kita puas menikmati puncak kita punya pilihan untuk turun dibeberapa jalur, antara lain bambangan tapi kali inin saya hanya membahas jalur Guci jadi unutk jalur bambangan akan saya ceritakan di lain tulisan.



Anggaplah kita sudah turun di pos pendakian Guci, nah di Taman Wisata Guci sendiri ada pemandian air panas yang cukup terkenal dan ramai jika musim liburan nah saya bisa memanjakan badan yang lelah unutk beristirahat di pemandian air panas Guci.



Jika kita ingin menginap di sekitar Guci juga banyak penginapan kamar-rumah sampai hotel. Tapi jika kita ingin langsung pulang ke Jakarta di lanjutkan menggunakan angkutan saat kita berangkat menuju Guci.



Saran saya kita turun dari Guci sebelum sore hari karna jika sudah malam tidak ada angkutan umu yang beroperasi di sekitar kecual kita charter mobil untuk langsung ke PO Bis.



Pastikan kita pandai menawar angkutan umum karna kalo mereka tahu kita dari luar kota/wisatawan biasanya mereka memang menaikan harga umum nya.



Jika sudah pulang sampe rumah dengan selamat kita harus bersyukur berarti pendakian yang kita lakukan sukses J terlepas kita mendapa puncak atau tidak. Nah selamat mendaki bagi yang ingin ke Gunung Slamet, jangan tinggalkan sampa gi gunung!



Salam Rimbaaa!!!


Puncak Slamet saat hujan badai petir halilintar awan gelap kamekameha

Liburan ke Kawah Ratu Bersama Teman Satu Kelas

Liburan ke Kawah Ratu Bersama Teman Satu Kelas



Di jawa barat banyak sekali tempat wisata yang terkenal dan banyak dikunjungi di akhir pekan, tidak hanya dari warga kota setempatnya tetapi juga dari luar kota, seperti jakarta dan daerah sekitarnya.

Kali ini saya ingin menshare tempat wisata yang ada di gunung salak suka bumi jawa barat, yaitu kawah ratu.  Tempat ini memang tidak seterkenal kawah putih yang aada dibandung, tapi pemandangan dan pesona alamnya tidak kalah bagus bro...

Saya awali dari akses perjalanan dari jakarta, pertama kita bisa menggunakan bis yang ada di terminal untuk menuju kesana, kalian pasti tau lah cara memilih bis yang ada di erminal pastikan bis yang ada naiki menuju ke arah sukabumi.  Bis yanga menuju ke sukabumi biasanya ada di terminal kp. Rambutan, pulogadung dan bawah flyover cempaka mas (biasanya bis netem distu).

Setelah naik bis kita akan masuk tol jagorawi hingga keluar di ciawi, dan menuju kearah sukabumi bukan puncak.  Setelah itu kita perhatikan jalan dan jangan lupa bilang kekenek bis kalo kita mau ke kawah ratu dan turun di javanaspa (javanaspa adalah resort yang berada di daerah kawahratu dan cukup terkenal di daerah setempat) setelah kita turun di pertigaan javanaspa, biasanya para pendaki gunung diturunkan di pombensin dekat pertigaan.

Dari pertigaan javanaspa kita bisa menggunakan angkot berwarna biru untuk naik keatas, biayanya Rp. 7000 perorang, kalau dibooking 1 mobil biasanya 60-80 ribu. Jangan lupa selalu ditawar biasanya supir angkot memang selalu minta lebih besar di awal nego bro...
Ditengah jalan biasanya akan ada petugas retribusi  yang meminta uang akses wisata bro, tapi ini bukan tiket masuk kawasan tamana nasional gunung salak.

Setelah sampai di pos retribusi atau tempat pos pertama kita bisa istirahat di stu karna banya warung jajanan dan makanan bro, sambil istirahat sekalian merencakan akan kemana kita, karna distu tidak hanya ada kawah ratu ada juga beberapa blok perkemahan yang dilengkapi pemandangan curug disekitanya...

Setelah kita membayar tiket masuk yang terdirii dari tiket wisata, camping dan asuransi kita bisa memulai perjalanan ke kawah ratu yang hanya lurus naik mengikuti jalan. Jala nya bisa diakses jalan kaki sampai kawah ratu atau bisanya nya ada mobbil truk petani yang ilir mudik naik  turun sampai batas aspal.  Setelah kita sampai pada atas aspal kita bisa melanjutkan perjalanan ke kawahratu melalui jalur setapak.

Sesampainya kita di kawah ratu kita akan disuguhi pemandangan yang eksotis dan bau belerang yang agak menyengat bro ya sebelas duabelas sama bau kentut lah...
Tidak disarankan kita menginap atau ngcamp di sekitar kawah ratu karna masih sering mengeluarkan gas beracun yang berbahaya. Jika sudah puas menikmati pemandangan kawah ratu lebih baik kita turun lagi dan mencari space untuk tenda yang aman nyaman dan dekat curug jadi bisa sekalian mandi di sungai bro...

Untuk blok perkemahan yang ada curugnya saya hanya ingat di blok E untuk yang lain saya luma ada dimana saja. Jangan lupa tanyakan rekomendasi ke petugas TNGS tempat yang cocok untuk bermalam. Utnuk akses pulalng sama seperti berangkat.
Sekian cerita saya ya broo lain kali saya cerita ke tempat wisata yang lain.

Air di Kawahratu bisa buat rebus telur sampe mateng :D

Bau kawah menyengat dihidung

Bersama teman satu kelas

Suasana di Tenda saat malam

Sekian cerita dari travellerbiasa, silahkan lihat koleksi artikel lainnya :)

Baca juga artikel dari travellerbiasa yang lainnya


Selasa, 24 Februari 2015
Akhirnya Fahrudin Pendaki yang  Hilang Kontak di Cikurai di Temukan Selamat

Akhirnya Fahrudin Pendaki yang Hilang Kontak di Cikurai di Temukan Selamat


Fahrudin (24), Pendaki yang dinyatakan hilang sejak hari minggu (22/2) ditemukan selamat dengan kondisi lemas.  Dia ditemukan oleh tim SAR gabungan pada sekitar pukul 12.00WIB.

"Barusan pukul 12.00 WIB, basecamp dikawasan pemancar sudah dapat informasi positif dari tim yang berada di atas gunung. Pendaki gunung atas nama Fahrudin akhirnya ditemukan.  Dia dalam keadaan hidup namun kondisinya lemah," ujar Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut TB Agus, Selasa (24/2)

Saat ditemukan Fahrudin berada disekitar puncak Bohong, dan posisiya sempat melenceng kesebelah kanan jalur pendakian. 

"Kemungkinan selama dinyatakan hilang dia tersesat mengambil jalur ke kanan, yaitu yang tembus ke arah Kecamatan Salawu. NAmun belum terlalu jauh." Ujarnya.

Sebelumnya, Fahrudin bersama mendaki gunung Cikurai di Kabupaten Garut ini pada hari Sabtu 21 Februari bersama delapan temannya pagi, pkul 08.00 WIB. Dia kemudian dinyatakan hilang pada keesokan harinya Minggu 22 Februari saat ke-delapan temannya sudah menuruni gunung Cikurai pukul 14.30 WIB.

Baca juga artikel lainnya dari Travellerbiasa
Sewa Perlengkapan Mendaki Gunung
Booking Tiket Pesawat Via Travellerbiasa
T-Shirt Gorilla Natgeo
T-Shirt Backpacker Foot Natgeo
T-Shirt Damn I Love Indonesia Natgeo
Back To Top