Product News
Loading...

Recent Post

Tampilkan postingan dengan label OpenTrip. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label OpenTrip. Tampilkan semua postingan
Kamis, 02 Juli 2015
OpenTrip Menikmati Golden Sunrise dipuncak Prau 2565mdpl Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah

OpenTrip Menikmati Golden Sunrise dipuncak Prau 2565mdpl Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah



OPEN TRIP Golden Sunrise Mt Prau
Dieng - Wonosobo Jateng

Travellerbiasa membuka pendakian bersama kawan-kawan yang ingin menikmati keindahan dataran dieng dipuncak gunung Prau! 

Sudah menjadi rahasia umum keindahan dataran Dieng wonosobo tak ada duanya ditempat lain dengan keemasan sinar matahari yang baru terbit dari peraduan... 

Ayooo! gabung bersama kami menikmati alam ciptaan tuhan bersama kami, kami menyediakan pemandu, transportasi dari Jakarta-Wonosobo, perlengkapan camping, surat izin pendakian (simaksi), kaos pendakian dan snack makanan selama perjalanan :)

Patungan : IDR 650k

Fasilitas    : 
- Transportasi (Jakarta-Wonosobo)
- Surat Izin Pendakian (Simaksi)
- Perlengkapan Camping
- Kaos Pendakian
- Jajanan 

Booking!!!
Freza 082299649942
Alip 081281452765

Yuuuuk!!! ajak kawan-kawan lo habisin waktu bareng diatas gunung Prauu sambil nikmatin Golden Sunrise!

Peringatan! Mendaki dapat menyebabkan kelelahan, kurang tidur, kantong kering & susah mendapatkan jodoh tapi banyak teman!
Kamis, 05 Maret 2015
Jalur Pendakian Ciremai Via Linggarjati Jakarta - Cirebon

Jalur Pendakian Ciremai Via Linggarjati Jakarta - Cirebon




Kali ini saya pengin cerita tentang perjalanan saya ke Ceremai... bukan hanya cerita tapi juga memberi sedikit info tentang kebutuhan perjalannya heheh
Dimulai dari rumah pastinya kita kebanyakan penggiat alam sudah banyak tahu apasaja yang dibutuhkan untuk perjalanan kali ini, selain perlengkapan, doa serta restu keluarga juga jangan kita abaikan :) agar selamat sampai rumah kembali. Setelah fisik mental dan perlengkapan sudah siap, baru kita tancap gas buat berpetualang di alam Indonesia yang indah ini.

Saya berangkat ke Ceremai mengajak seorang teman saya bernama Doyok -nama panggilan- kami berangkat dari Jakarta pukul 4 sore dari terminal bayangan Cakung menggunakan bis Luragung dengan tiket Rp. 35000/orang tujuan kita adalah Cilimus Kuningan, tepatnya kita turun dipertigaan Cilimus dan melanjutkan ke pos 1 pendakian menggunakan ojeg. Karna saya sampai di Cilimus pukul 23.00 WIB dan memang tidak ada angkutan umum dan ojeg, kami pun memutuskan menginap di Masjid sekitar...

keesokaannya kami melanjutkan ke pos Linggarjati dan membayar tiket masuk sebesar Rp. 10000 u/ tiket dan asuransi.
Perjalanan pun kami mulai ke mata air cibunar, disitu kami sejenak mengambil air dan bartemu pendaki lain dari tim cyberpass Cirebon.
Sejenak bercengkrama saya putuskan untuk memulai perjalanan lebih pagi, kami pun memulai pendakian dipagi hari pukul 07.00 WIB dan meninggalkan rekan tim cyberpass.
2-3 jam berlalu kami melewati beberapa pos, hingga ada yang terasa janggal saat melihat jalur yang saya lewati begitu terjal dan tak masuk akal untuk dilewati manusia, tetapi kami tetap melanjutkan pendakian di jalur itu dengan modal semangat yang membara :)
Hingga saya pun sampai di sebuah tanah lapang bersemak, dalam hati saya bertanya manakah jalurnya... singkat cerita kami ternyata salah melewati jalur pendakian, yups saya akhirnya sadar bahwa saya salah jalur sejak dari bawah, tanpa putus asa saya mencoba berteriak meminta bantuan namun nihil hasilnya, kami pun terdiam sangat lama utuk menentukan apakah akan kembali ke bawah atau melanjutkan perjalanan ini.




hingga akhirnya kami pun mendengar suara pendaki lain, dan kami mendapat bantuan saat tersesat juga menemukan jalur pendakian yang normal. kami melanjutakan pendakian hingga pukul 5 sore dan sampailah kami di pos pengasinan. kami pun bermalam disini, hingga pagi.



Dipagi hari kami sudah disuguhi pemandangan yang indah/ ada jalur pantura disebelah utara dan ada gunung selamet di sebelah selatan.
pukul 7 kami melanjutkan pendakian untuk kepuncak, 30 menit mendaki akhirnya kami sampai di puncak ceremai, pemandangan yang begitu indah dan sehilir angin ribut menyelimuti puncak, kami pun menikmati suasana ini.
puas bercengkrama dipuncak kami memutuskan untuk langsung turun hari itu juga sampai bawah, kami pun sampai di pos Linggar jati tepat waktu magrib. dan malamnya kami pulang ke Jakarta.



sekian cerita dari saya, saya tahu ceritannya masih kaku dan kurang detail juga jelas, tapi disinilah saya belajar menulis jadi harap maklum. Dan saya juga menanti saran dan masukan teman tema untuk tulisan ini. :)
Sabtu, 28 Februari 2015
Liburan ke Kawah Ratu Bersama Teman Satu Kelas

Liburan ke Kawah Ratu Bersama Teman Satu Kelas



Di jawa barat banyak sekali tempat wisata yang terkenal dan banyak dikunjungi di akhir pekan, tidak hanya dari warga kota setempatnya tetapi juga dari luar kota, seperti jakarta dan daerah sekitarnya.

Kali ini saya ingin menshare tempat wisata yang ada di gunung salak suka bumi jawa barat, yaitu kawah ratu.  Tempat ini memang tidak seterkenal kawah putih yang aada dibandung, tapi pemandangan dan pesona alamnya tidak kalah bagus bro...

Saya awali dari akses perjalanan dari jakarta, pertama kita bisa menggunakan bis yang ada di terminal untuk menuju kesana, kalian pasti tau lah cara memilih bis yang ada di erminal pastikan bis yang ada naiki menuju ke arah sukabumi.  Bis yanga menuju ke sukabumi biasanya ada di terminal kp. Rambutan, pulogadung dan bawah flyover cempaka mas (biasanya bis netem distu).

Setelah naik bis kita akan masuk tol jagorawi hingga keluar di ciawi, dan menuju kearah sukabumi bukan puncak.  Setelah itu kita perhatikan jalan dan jangan lupa bilang kekenek bis kalo kita mau ke kawah ratu dan turun di javanaspa (javanaspa adalah resort yang berada di daerah kawahratu dan cukup terkenal di daerah setempat) setelah kita turun di pertigaan javanaspa, biasanya para pendaki gunung diturunkan di pombensin dekat pertigaan.

Dari pertigaan javanaspa kita bisa menggunakan angkot berwarna biru untuk naik keatas, biayanya Rp. 7000 perorang, kalau dibooking 1 mobil biasanya 60-80 ribu. Jangan lupa selalu ditawar biasanya supir angkot memang selalu minta lebih besar di awal nego bro...
Ditengah jalan biasanya akan ada petugas retribusi  yang meminta uang akses wisata bro, tapi ini bukan tiket masuk kawasan tamana nasional gunung salak.

Setelah sampai di pos retribusi atau tempat pos pertama kita bisa istirahat di stu karna banya warung jajanan dan makanan bro, sambil istirahat sekalian merencakan akan kemana kita, karna distu tidak hanya ada kawah ratu ada juga beberapa blok perkemahan yang dilengkapi pemandangan curug disekitanya...

Setelah kita membayar tiket masuk yang terdirii dari tiket wisata, camping dan asuransi kita bisa memulai perjalanan ke kawah ratu yang hanya lurus naik mengikuti jalan. Jala nya bisa diakses jalan kaki sampai kawah ratu atau bisanya nya ada mobbil truk petani yang ilir mudik naik  turun sampai batas aspal.  Setelah kita sampai pada atas aspal kita bisa melanjutkan perjalanan ke kawahratu melalui jalur setapak.

Sesampainya kita di kawah ratu kita akan disuguhi pemandangan yang eksotis dan bau belerang yang agak menyengat bro ya sebelas duabelas sama bau kentut lah...
Tidak disarankan kita menginap atau ngcamp di sekitar kawah ratu karna masih sering mengeluarkan gas beracun yang berbahaya. Jika sudah puas menikmati pemandangan kawah ratu lebih baik kita turun lagi dan mencari space untuk tenda yang aman nyaman dan dekat curug jadi bisa sekalian mandi di sungai bro...

Untuk blok perkemahan yang ada curugnya saya hanya ingat di blok E untuk yang lain saya luma ada dimana saja. Jangan lupa tanyakan rekomendasi ke petugas TNGS tempat yang cocok untuk bermalam. Utnuk akses pulalng sama seperti berangkat.
Sekian cerita saya ya broo lain kali saya cerita ke tempat wisata yang lain.

Air di Kawahratu bisa buat rebus telur sampe mateng :D

Bau kawah menyengat dihidung

Bersama teman satu kelas

Suasana di Tenda saat malam

Sekian cerita dari travellerbiasa, silahkan lihat koleksi artikel lainnya :)

Baca juga artikel dari travellerbiasa yang lainnya


Senin, 02 Februari 2015
Tips Mengikuti Open Trip Dari Organizer Pendakian

Tips Mengikuti Open Trip Dari Organizer Pendakian



Jika anda ingin bergabung didalam pendakian bersama yg diselenggarakan oleh komunitas alam bebas yg sedang marak dipromosikan di jagat dunia pendakian

Pastikan pendakian itu berkarakter dan gunung yg akan didaki gunung favorit.
Yakinkan diri bahwa panitianya trampil dan paham tentang gunung yg hendak didaki.

Berikut bebrapa tipsnya :

1) Jgn ter-buru2 transfer uang muka (DP) pendakian yg ditetapkan oleh pihak panitia pelaksana.

2) Selidiki event mereka yg sudah2 & tanyakan ke-org2 yg pernah ikut didalam trip2 mereka lalu pertimbangkan matang2

3) Slalu datang di tehnikal meeting & perhatikan panitia2'a lalu saring apakah saya pantas ada ditrip mereka ?

4) Tolak jika ada ke ganjilan tentang mereka terutama tentang ke-siapan2 & kekacauan ditim mereka (panitia)
Jgn terjebak trip murah jika kedepan'a harus bayar ini itu.

5) Pastikan keseluruhan Panitia'a org2  yg berkepribadian, matang dalam tindakan & bijaksana, serta mampu menciptakan kebersamaan yg kuat, bukan pribadi yg lemah lepas tanggung jawab juga berjiwa ambekan. Hahaha...

Semoga bermanfaat bagi kalian yg hobbi mendaki gunung...
sayangi waktu anda sebelum terjebak didalam trip-trip yg salah bersama orang-orang yang salah.

Baca artikel lainnya dari travellerbiasa
Selasa, 13 Januari 2015
Semak Daun, Pulau Tak Berpenduduk di Ujung Pramuka

Semak Daun, Pulau Tak Berpenduduk di Ujung Pramuka

Semak Daun, Pulau Tak Berpenduduk di Ujung Pramuka




Menikmati sunset bersama lensa udah jadi kebiasaan gue di gunung atau di pantai, kali ini gue menikmati itu di pasir putih semak daun. 

Pulau ini gak berpenduduk tapi ada penjaga untuk kebersihan, karna memang banyak orang yang suka camping saat weekend di sini, gue mau ceritain tentang keindahan alam dan akses nya. Di pulau semak daun bener-bener masih alami, walaupun udah banyak keliatan gundukan sampah bekas pengunjung tapi secara keselurusan pantai disini cukup bersih dan bening, pantai disini juga udah ditanami mangrove sebagai antisipasi abrasi pantai.

Akses buat ke Pulau Semak Daun cukup mudah dan murah, kita cukup mengeluarkan biaya sekitar 200.000 untuk tranpotasi. Dari Muara Angke kita bisa naik kapal angkutan yang udah bersender di dermaga, banyak kapal disini yang mangkal di Muara angke dan banyak pula tujuannya. tapi karna gue mau ke Semak Daun jadi lebih deket kita sebrang dari Pulau Pramuka. Biayanya cukup 40.000 (Januari 2015) 

Sebenernya di Muara Angke ada pelabuhan yang di bangun pemerintah DKI untuk transportasi antar kepulauan seribu, nama dermaganya itu Kali Adem, posisinya ada di barat Muara angke, kalo tanya penduduk sekitar pun pasti banyak orang yang tau. tapi terakhir gue ke Kali Adem, kapal disitu lagi gak beroprasi alasannya belum ada anggran turun dari pemerintah untuk biaya oprasional dan gaji karyawan. 
Di kali Adem semua kapan disini pake speedboat, jadi leratif lebih cepe dari pada kapal-kapal yang ada di Muara Angke. karna diangke kapalnya adalah bermesin desel dan kapal kayu.

Berhubung di Kali adem gak ada kalpal yang sedang beroprasi maka gue nyebrang lewat Muara Angke. perjalanan ke Pulau Pramuka sekitar 2 Jam pakai kapan kayu bermesin desel, mungkin kalo pakai speedboat cukup 45 menit.

Setelah kita sampai di Pulau Pramuka, banyak ojeg prahu yang akan menawari kita untuk nyebrang lagi ke pulau yang disekitar Pramuka. Nah gue sewa lah ojeg prahu sekitar 300.000 untuk anter-jemput rombongan gue ke Pulau Semak Daun.

Jaraknya lumayan jauh dan ditempuh pake prahu kecil sekitar 30 menit, dan sampailah gue bersama kawan di pulau semak daun. bisanya kita akan di jemput besokannya di jam pagi hari sesuai request kita. gue saranin jangan lewat dari jam 10 karna kapal dari Pramuka ke Muara Angke berangkat sekitar siang hari jam 11-12 siang.

Di Pulau Semak Daun ada 1 warung yang jual minuman atau air, ada juga penyewaan kano buat keliling pantai, kalo kita mau snorkling juga kita bisa pesen alat dari pramuka. pantai disini masih cukup bening, walaupun ada beberapa sampah plastik di dasar airnya. disekeliling pantai juga ada tanaman mangrove yang sengaja di tanem disini. 

Suasana Sunset disore hari bener-bener terasa indah di pulau ini tak berpenduduk dengan luas sekitar 200 meter persegi. gue menikmati sunset dengan ditemani lensa kamera canon E110. hasilnya cukup puas untuk stok DP beberapa minggu  kedepan heheh.

Menjelang sunset air laut pun surut dan angin makin kencing berhembus, waktunya makan malem bareng kawan-kawan gue, dan seperti biasa gue masakin menu favorit saat camping yaitu mie instan dan spageti. selesai isi perut dan ngobrol ngalor ngidul untuk membunuh waktu, satu persatu pun kita senyap tak bersuara dan tidur. 

Pagi hari menjelang, sinar mentari pagi udah menyingsing dari ujung timur, kita pun satu persatu bangun. di temani kopi susu kita menikmati sunrais di pulau ini.

Menjelang siang gue bersama kawan pun bergegas packing tenda dan caril, sampai jam 9 lewat kita di jemput prahu. sampai di pramuka kita pun langsung transit ke kapal yang lebih gede buat bawa kita ke Muara Angke.



Baca juga artike lainnya dari travellerbiasa
Beli tiket pesawat kereta hotel dan event 
Rental Perlengkapan Camping Jakarta Bekasi Cikarang 
 Profil gunung Kerinci Sumatra


Traveller meninggalkan jejak kaki, blogger meninggalkan komentar

Luangkan waktu 5 detik untuk share artikel ini :)
Back To Top