Product News
Loading...

Saturday, 28 February 2015

Perjalanan Nanjak Ke Gunung Slamet Via Jalur Guci Dan Akses Angkutan Umum


Bagi yang suka atau hobi naik gunung pasti udah lazimnya kita mencari tahu atau bahkan sudah hafal beberapa akses ke jalur pendakian yang terpelosok sekalipun, dari mulai perjalanan darat (bis, kereta & angkutan umum) perjalanan udara dan laut.
Di tulisan ini saya ingin meng share jalur akses perjalanan dari jakarta ke gunung slamet via jalur pendakian guci.


Pertama-tama darimanapun tempat nya di jakarta kita harus menuju ke terminal tedekat, entah pulogadung, kp. Rambutan tanjung priok dan terminal bayangan di beberapa tempat di jakarta.


Jika sudah di terminal kita lanjutkan mencari bis AKAP (antar kota antar provinsi) yang menuju ke Tegal. Saran saya cari yang langsung ke jurusan slawi atau puwokerto via jalur pantura (jangan via jalur selatan/Bandung)


Ada beberapa PO bis yang menuju/jurusan ke Tegal antara lain. Dewi Sri, Lorena, Dedy Jaya, Sinar Jaya Dll. Tapi rekomendasi saya adalah Sinar Jaya karna ketertiban supir+keneknya dan relatif terjangkau bro.  Untuk harga tiket bis rata-rata Rp. 45000 (Ekonomi)  & Rp. 50.000 (Bisnis/AC) prediksi di hari biasa yah bro bukan libur lebaran atau musim liburan.


Untuk kereta juga ada beberapa kereta yang menuju ke Tegal dengan harga tiket bervariasi antara lain Cirebon Ekspress, Tegal Arum dll harga tiketnya antara Rp. 50.000 untuk ekonomi ac hingga Rp. 300.000 untuk eksekutif. Untuk info lengkap menggunakan kereta ke Tegal baca info nya disini.


Kedua, setelah mendapatkan bis yang nyaman, kita akan menepuh perjalanan sekitar 6-7 jam dari Jakarta menuju kota Tegal. Ada beberapa pilihan untuk kita turun di kota Tegal.


1.     Turun di terminal kota Tegal dan melanjutkan ke pertigaan Tuel menggunakan bis ¾ atau biasa disebut bis tuyul di daerah sekitar. Bis ini menuju Tegal-Bumiayu (sekitar Rp. 10.000/org) tapi kita harus turun di pertigaan Tuel dan melanjutkan ke Pos pendakian Guci menggunakan mobil sayur/losbak/mobil bak (sekitar Rp. 8000/org)


2.     Turun di terminal Slawi dan melanjutkan dengan bis ¾ sama seperti turun di terminal Tegal. (Rp. 8000/org) dan melanjutkan mobil sayur/los bak


3.     Turun di pertigaan bojong, dan lagi lagi sama melanjutkan menggunakan bis ¾ (Rp. 5000) dan menggunakan mobil losbak atau bak terbuka. Sebenarnya mobil bak terbuka ini memang sudah menjadi angkutan umum di daerah sekitar bro jadi kita gak perlu bingung mencarinya karna pasti para supir yang akan mencari/ manawari kita hehe.



Setelah kita sampai pada Taman Wisata Guci, kita menuju ke pos Pendakian, untuk pos nya sendiri terakhir saya ke sana itu belum ada bangunan layaknya pos penjaga bro... tapi untuk sekarang saya sendiri belum tahu apakah sudah ada atau belum. Mungkin untuk memudahkan kita itu yang saya ingat adalah jalan ke kiri sebelum masuk ke terminal angkutan Guci.



Jalur pendakian di Guci sendiri diawali dengan jalan yang lebar dan cukup untuk dilewati mobil, karna memang disitu adalah perkebunan karet dan pohon cemara (seingat saya) jadi banyak mobil hilir mudik untuk mengankut hasil panen. Kita harus waswas melihat plang atau petunjuk arah jalur pendakian yang di tempel di pohon



Tidak jauk dari jalur yang lebar kita akan melewati jalur yang semakin sempit dan menuju pos 1, hingga melewati 4 pos pendakian. Dan pos terakhir adalah batas vegetasi, di batas vegetasi ini lah ada sumber air. Tetapi jangan harap ada sumber air yang mengalir karna terakhir saya ke sana hanya ada sumber air dari kubangan yang dibuat sengaja untuk menampung air hujan dan embun, di pos vegetasi ini juga tempat yang menurut saya relatif nyaman untuk mendirikan tenda. Hingga keesokan harinya atau pagi hari kita bisa menikmati sunrais di puncak Slamet.



Untuk menuju ke puncak Gunung Slamet sendiri jalurnya bebatu krikil dan relatif terjal. Tapi tidak seterjal jalur di Gunung Semeru, dan puncak yang akan kita injak adalah puncak yang ke 2, karna disebrang kita ada puncak yang tertinggi lagi dan juga ada yang terendah.



Kawah di gunung slamet sendiri sangat lebar, dan berbahaya jika kita tidak hati-hati di atas. Setelah kita puas menikmati puncak kita punya pilihan untuk turun dibeberapa jalur, antara lain bambangan tapi kali inin saya hanya membahas jalur Guci jadi unutk jalur bambangan akan saya ceritakan di lain tulisan.



Anggaplah kita sudah turun di pos pendakian Guci, nah di Taman Wisata Guci sendiri ada pemandian air panas yang cukup terkenal dan ramai jika musim liburan nah saya bisa memanjakan badan yang lelah unutk beristirahat di pemandian air panas Guci.



Jika kita ingin menginap di sekitar Guci juga banyak penginapan kamar-rumah sampai hotel. Tapi jika kita ingin langsung pulang ke Jakarta di lanjutkan menggunakan angkutan saat kita berangkat menuju Guci.



Saran saya kita turun dari Guci sebelum sore hari karna jika sudah malam tidak ada angkutan umu yang beroperasi di sekitar kecual kita charter mobil untuk langsung ke PO Bis.



Pastikan kita pandai menawar angkutan umum karna kalo mereka tahu kita dari luar kota/wisatawan biasanya mereka memang menaikan harga umum nya.



Jika sudah pulang sampe rumah dengan selamat kita harus bersyukur berarti pendakian yang kita lakukan sukses J terlepas kita mendapa puncak atau tidak. Nah selamat mendaki bagi yang ingin ke Gunung Slamet, jangan tinggalkan sampa gi gunung!



Salam Rimbaaa!!!


Puncak Slamet saat hujan badai petir halilintar awan gelap kamekameha

0 komentar :

Back To Top